ads
Prajogo Pangestu, Orang Terkaya ke-25 di Dunia

Prajogo Pangestu, Orang Terkaya ke-25 di Dunia

Smallest Font
Largest Font

Forbes Real Times Billionaires baru saja merilis daftar orang kaya di dunia untuk tahun 2024, termasuk untuk wilayah Asia Tenggara. Tercatat, ada empat orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang masuk dalam daftar orang terkaya di Asia Tenggara tersebut. 

Nama empat WNI yang merupakan para pengusaha itu yakni, Prajogo Pangestu, Low Tuck Kwong, R Budi Hartono dan Michael Hartono. Keempatnya, berada dalam peringkat paling atas yang saling berurutan. 

Prajogo Pangestu berada di urutan pertama orang paling kaya di Asia Tenggara, merupakan pemilik dari perusahaan bernama Barito Pacific, yang bergerak dalam bidang petrokimia dan energi. Kekayaannya diketahui mencapai Rp995 triliun, dan dia juga menjadi orang paling kaya di Indonesia. 

Kemudian ada Low Tuck Kwong, pemilik dari Bayan Resources yang kekayaannya tercatat sebesar Rp412 triliun dan menjadi orang paling kaya nomor dua di Indonesia dan di Asia Tenggara. 

Selanjutnya Budi Hartono, yakni pewaris dari perusahaan rokok Djarum dan juga Bank Central Asia (BCA). Jumlah kekayaan yang dimilikinya mencapai Rp391 triliun. Disusul kemudian oleh sang kakak, Michael Hartono yang kekayaannya diketahui sebesar Rp373 triliun. 

Di peringkat nomor lima daftar orang terkaya di Asia Tenggara ada Li Xiting, warga negara Singapura. Dia merupakan pendiri dari perusahaan Shenzhen Mindray Bio-Medical Electronics, dengan kekayaan mencapai Rp252 triliun. 

Peringkat nomor enam adalah warga negara Thailand bernama Dhanin Chearavanont dengan kekayaan mencapai Rp204 triliun. Dia pun menjadi orang paling kaya di negaranya. 

Pada nomor tujuh orang paling kaya se-Asia Tenggara ada Manuel Villar. Manuel merupakan pengusaha properti dan juga mantan presiden Filipina. Kekayaannya tercatat sebanyak Rp184 triliun. 

Pendiri dari Nippon Paint dan warga negara Singapura Goh Cheng Liang, berada dalam peringkat delapan orang paling kaya se-Asia Tenggara. Dia memiliki kekayaan mencapai Rp182 triliun. 

Perjalanan Bisnis Prajogo Pangestu

Tidak hanya menjadi yang terkaya se-Asia Tenggara dan Indonesia, nama Prajogo Pangestu pun masuk dalam daftar orang paling di dunia, tepatnya berada di urutan ke-25, versi Forbes 12 Mei 2024. 

Peringkat Prajogo dalam daftar orang paling kaya di dunia mengalami kenaikan cukup signifikan, dibandingkan dengan laporan Forbes pada awal tahun ini. Pada kurun waktu tersebut, Prajogo berada dalam urutan ke-32 dunia, atau dengan kata lain posisinya naik sebanyak 7 poin. 

Melesatnya nilai kekayaan Prajogo itu tidak lepas dari gurita bisnis yang dia miliki, yang juga mengalami peningkatan cukup drastis beberapa waktu terakhir. Prajogo diketahui mengendalikan empat saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Empat saham tersebut yakni, PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN). 

Kesuksesannya dalam berbisnis bukan tanpa halangan, karena perjalanannya cukup panjang dalam membangun bisnis usahanya itu. Pria kelahiran Bengkayang, Kalimantan Barat, 13 Mei 1944 itu merupakan putra dari seorang pedagangan karet. 

Masa hidupnya sewaktu kecil diliputi keterbatasan ekonomi, sehingga dia hanya bisa sekolah sampai dengan tingkat menengah atau SMP. Hal itulah yang membuatnya mencari cara untuk bisa mendapat pekerjaan guna memperbaiki kehidupan. 

Dia sempat merantau ke Jakarta, namun gagal dan terpaksa kembali ke kampung halamannya. Saat kembali itu, Prajogo bekerja sebagai sopir angkot sembari membuka toko bumbu dapur dan ikan asin. 

Titik baliknya terjadi saat bertemu dengan pengusaha kayu asal Malaysia, yang diketahui bernama Burhan Uray sekitar tahun 60-an. Prajogo diajak untuk bekerja di perusahaan milik Burhan, bernama PT Djajanti Grup pada tahun 1969. 

Setelah bekerja selama 7 tahun di sana, Prajogo diangkat menjadi General Manager di pabrik Plywood Nusantara, Gresik, Jawa Timur. Namun di posisi itu dia hanya bekerja selama satu tahun, dan memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya. 

Prajogo memilih untuk membeli sebuah perusahaan CV Pacific Lumber Coy, yang saat itu sedang mengalami masalah krisis keuangan dan mau bangkrut. Setelah berhasil membeli dengan dana pinjaman bank, Prajogo mengubah nama perusahaan itu jadi PT Barito Pacific. 

Di perusahaan inilah, kesuksesannya terwujud dan asetnya meningkat cukup pesat. Sejumlah perusahaan pun diakuisisi oleh Prajogo.

Tim Editor
Daisy Floren

Apa Reaksi Kamu?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow
ads
ads
ads