Tips Manfaatkan Fintech P2P Lending Untuk Bangun Bisnis
Pada tahun 2024 ini, ekonomi Indonesia dilaporkan mengalami pertumbuhan yang cukup stabil dan diprediksi bakal naik sampai dengan 5,5%. Sebagai bagian dari upaya untuk mendukung terwujudnya kondisi tersebut, pemerintah pun menarget adanya pertumbuhan layanan kredit sampai dengan 11%.
Target yang ditetapkan pemerintah itu, pada dasarnya mampu tercapai dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada, di mana salah satunya adalah lewat pemanfaatan fintech P2P lending. Pasalnya, program penyaluran kredit secara peer to peer (P2P) ini dinilai mempunyai peran yang sangat krusial dalam menggerakkan ekonomi.
Dari laporan yang ada, layanan fintech P2P lending memberikan sumbangsih sampai dengan 18,06% pada pertumbuhan kredit sepanjang tahun 2023. Jumlah ini angkanya lebih besar apabila dibandingkan dengan kredit perbankan, yang hanya sebesar 10,38% untuk periode yang sama.
Tidak hanya itu, sebanyak lebih dari 37% atau Rp58 triliun kredit yang telah disalurkan melalui fintech P2P lending, sifatnya adalah produktif. Ini berarti bahwa sektor fintech P2P lending mampu memberikan inklusi finansial dengan dampak positif terhadap masyarakat.
Dukungan pemerintah lewat layanan ini adalah dengan memberikan batas maksimum bunga sebesar 0,1% untuk setiap harinya. Jumlah tersebut nantinya bakal diturunkan lagi sampai dengan 0,067% sampai dengan tahun 2026 mendatang.
Tujuannya adalah agar melahirkan pelaku bisnis yang baru, di mana hal ini menjadi pondasi ekonomi nasional. Momentum ini pun tentunya bakal memberikan kemudahan serta keamanan finansial untuk para calon pengusaha baru.
Meskipun begitu, terdapat sejumlah hal yang penting yang patut diperhatikan jika ingin membangun usaha baru dengan memanfaatkan fintech P2P lending.
Kebutuhan Modal
Dibutuhkan kegiatan evaluasi kebutuhan modal secara cepat. Ini meliputi identifikasi tujuan pemanfaatan dana pinjaman, misalnya seperti pengembangan usaha, investasi teknologi, pengelolaan aset ataupun untuk tujuan pembayaran utang.
Layanan Teregulasi
Pastikan platform penyedia layanan fintech P2P lending yang hendak dipakai sudah terdaftar secara resmi, dan juga mendapat pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini demi terciptanya kenyamanan serta keamanan finansial.
Pahami juga syarat dan ketentuan yang diberikan platform penyedia, sehingga tidak ada aturan tersembunyi mengenai bunga yang tinggi atau sesuatu yang melanggar aturan yang berlaku.
Kelola Dana Dengan Bijak
Anda wajib bertanggung jawab atas pemanfaatan dana pinjaman ini, dengan menggunakannya sesuai dengan kebutuhan. Sebagai langkah menjaga arus keuangan bisnis, perhatikan juga mengenai besaran tenor pinjaman yang diberikan.
Pemanfaatan dana pinjaman secara bijak, adalah sesuatu yang sangat penting agar pertumbuhan bisnis yang dibangun bisa dipastikan. Salah satu bentuk pertanggungjawaban itu yakni dengan melunasi kredit secara tepat waktu.
Investasi untuk Inovasi
Seiring dengan berjalannya bisnis yang dibangun, inovasi adalah sesuatu yang mutlak. Baik itu inovasi produk ataupun inovasi dalam pengelolaan bisnis. Tentunya, hal ini memerlukan modal sebab pengembangan ide hingga menjadi sebuah produk atau layanan yang siap dipasarkan seringkali membutuhkan investasi yang besar.
Risiko Bisnis
Bisnis, apapun itu mempunyai tingkat risiko yang berbeda. Sebagai bentuk antisipasi, diperlukan persiapan strategi yang matang hingga terperinci. Misalnya mulai dari sistem operasional, hubungan dengan pemangku kebijakan, sampai dengan memahami para pesaing.
Risiko-risiko demikian ini tidak akan pernah bisa terjamin tidak akan terjadi. Oleh karenanya, fintech P2P lending bisa menjadi solusi guna mengantisipasi risiko semacam itu.
Diversifikasi Sumber Dana
Keberadaan layanan kredit P2P ini memang sebuah pilihan yang sangat mudah, akan tetapi diversifikasi atas sumber dana juga menjadi pedoman yang penting, agar pelaku usaha tidak hanya bergantung pada satu sumber dana saja.
Oleh karenanya, pelaku usaha wajib paham akan besaran suku bunga yang diberikan platform penyedia kredit, supaya arus keuangan bisnis senantiasa sehat. Pasalnya, dari banyak kasus yang terjadi, kemudahan layanan ini menjadikan para pelaku usaha terjebak dalam aturan yang merugikan, akibat dari aturan-aturan tersembunyi yang gagal dipahami.
Apa Reaksi Kamu?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow