ads
Baru Dijajal Luhut dan PM China, Ini Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Berbayar Per 1 Oktober 2023

Baru Dijajal Luhut dan PM China, Ini Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Berbayar Per 1 Oktober 2023

Smallest Font
Largest Font

Beritadata.com, Jakarta - Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) baru saja dijajal oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bersama Perdana Menteri China Li Qiang, pada Rabu (6/9/2023) lalu.

Luhut bersama Li Qiang melakukan uji coba tersebut dari Stasiun Halim hingga Stasiun Karawang dengan waktu tempuh hanya 11 menit.

Mengutip dari beberapa sumber, Luhut menyebutkan bahwa PM China Li Qiang puas dengan kualitas dari KCJB saat uji coba transportasi tersebut.

"Tadi dia sangat puas, dia bilang sama kualitasnya dengan yang di Tiongkok dan kita juga tadi puas," terang Luhut terkait hal tersebut.

Luhut juga merasa senang karena perjalanannya dengan PM China berjalan lancar selama 22 menit dari Stasiun Halim ke Stasiun Karawang dan sebaliknya.

"PM Li Qiang sangat happy. Beliau uji coba selama 11 menit ke Karawang dan kembali kemari (total 22 menit). Saya kira sangat mulus, tadi kita lari 340km/jam. Sangat baik," ungkap Luhut.

Akan segera beroperasi, Kereta Cepat Jakarta-Bandung tengah jadi sorotan masyarakat. Terlebih transportasi ini akan segera rilis untuk publik. Berikut ini sejumlah fakta terkait KCJB, mulai dari tanggal beroperasi hingga harga tiketnya.

Resmi Beroperasi 1 Oktober 2023 Mendatang

Setelah 15 tahun menggagaskan ide kereta cepat sejak tahun 2008 lalu, Indonesia akhirnya merilis kehadiran Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

KCJB tercatat sebagai kereta api cepat pertama di Asia Tenggara dengan kecepatan 350 km/jam. Meski sempat diragukan, KCJB berhasil dibangun untuk menunjang infrastruktur masyarakat.

Per 1 Oktober 2023 mendatang, pengoperasian KCJB akan dilakukan bertahap dengan 8 perjalanan kereta.

Selanjutnya pada bulan November, jumlah kereta yang beroperasi akan bertambah menjadi 28 perjalanan.

Di bulan Desember mendatang, kereta yang beroperasi menjadi 40 perjalanan, dan harapannya di bulan Januari 2024 menjadi 68 perjalanan kereta.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sudah melakukan uji coba untuk mengecek kesiapan kereta cepat.

Berkecepatan 352 km/jam, KCJB berjalan mulus dari Stasiun Halim menuju Stasiun Padalarang dengan waktu tempuh 30 menit saja.

Rute dari Jakarta ke Bandung

Bagi masyarakat yang ingin pergi dari Jakarta ke Bandung dengan kereta cepat, pemerintah telah memberi fasilitas yang mudah.

Dari Jakarta, masyarakat dapat menggunakan KCJB dari Stasiun Halim menuju Stasiun Padalarang dengan waktu 30 menit.

Jika masyarakat ingin menuju Kota Bandung, maka dapat menaiki KA Feeder Kereta Cepat dari Stasiun Padalarang menuju Stasiun Bandung.

Perjalanan dari Stasiun Padalarang menuju Stasiun Bandung menempuh waktu 20 menit. Artinya, waktu yang dibutuhkan dari Jakarta menuju pusat Kota Bandung sekitar 50 menit saja.

Harga Tiket Kereta Cepat

Menurut informasi yang beredar dari PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), masa uji coba KCJB akan diberlakukan gratis bagi masyarakat.

Namun, hal tersebut belum ditentukan dengan pasti kapan uji coba gratis akan berlaku untuk masyarakat.

Meski ada uji coba gratis, tetap saja masyarakat akan dikenakan tarif untuk menggunakan moda KCJB pada waktu operasional nanti.

Tarif KCJB dikabarkan tanpa subsidi dari pemerintah lantaran bukan tergolong kereta ekonomi.

Saat ini, tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung masih dalam diskusi. Harganya berkisar antara Rp250 ribu hingga Rp350 ribu.

Wacana Perpanjangan Rute

Rupanya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sempat menyebut adanya perpanjangan rute kereta cepat hingga Surabaya. Namun, proyek KCJB tersebut akan berlangsung pada pemerintahan selanjutnya.

"Iya tetap dilanjutkan (sampai Surabaya). Nanti akan sampai Surabaya untuk kabinet selanjutnya," ucap Budi.

Sementara ini, pemerintah akan merampungkan proyek KCJB hingga Stasiun Tegalluar, Bandung. Proyek kereta cepat yang merupakan patungan antara Indonesia dan China ini sempat mengalami pembengkakan biaya hingga Rp1,2 miliar.

Tim Editor
Daisy Floren

Apa Reaksi Kamu?

  • Like
    1
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow
ads

Paling Banyak Dilihat

ads
ads