6 Cara Atur Keuangan untuk Pasutri yang Baru Nikah, Jangan Lewatkan Satu Pos Keuangan Ini!

Beritadata.com, Jakarta - Pasangan suami-istri yang baru menikah wajib memperhatikan cara atur keuangan agar tak salah kaprah ke depannya.

Apabila cara atur keuangan tidak dibicarakan sedari awal oleh pasutri baru menikah, dikhawatirkan kondisi finansial keluarga bisa berantakan.

Jika cara atur keuangan tidak didiskusikan, alhasil bisa memicu over budget setiap bulan karena kurangnya pembicaraan mengenai hal tersebut.

Oleh karena itu, bagi Anda pasutri yang baru menikah, wajib simak cara atur keuangan berikut ini supaya kondisi finansial berjalan rapi. Apa saja?

1. Bicarakan pendapatan bersih tiap bulan

Tips yang pertama ini wajib dibicarakan oleh pasutri baru untuk mengetahui berapa jumlah yang masuk setiap bulan.

Apabila pendapatan bersih setiap bulan sudah diketahui, maka pasutri dapat mengatur keuangan dengan baik melalui metode budgeting.

2. Membuat alokasi atau pos anggaran rumah tangga

Dari pendapatan bersih setiap bulan, pasutri dapat menentukan pos anggaran rumah tangga atau pos keuangan yang ingin dikumpulkan.

Berbeda dari saat masih single, pos rutin rumah tangga bisa meliputi belanja bulanan, biaya listrik dan air, cicilan, asuransi, biaya untuk anak, hingga budget liburan.

Jangan lupa tentukan prioritas untuk menentukan pos bulanan mana yang membutuhkan budget lebih besar. Selain itu, pembuatan pos rumah tangga ini juga berguna bagi pasutri yang ingin mencapai tujuan finansial, seperti ibadah haji, pensiun dini, dan lainnya.

3. Jangan lupakan dana darurat

Budgeting untuk kehidupan saat ini memang penting, namun dana darurat tidak kalah penting dari yang lain.

Pasalnya, dana darurat adalah pos keuangan yang dapat digunakan apabila pasutri baru mengalami keadaan mendesak, misal seperti mobil rusak, rumah bocor, kecelakaan, dan lainnya.

Dana darurat tidak dapat diutak-atik untuk kebutuhan yang sifatnya kurang mendesak. Oleh karena itu, simpan dana darurat pada rekening terpisah dari keuangan lain agar tidak mudah diambil.

4. Berinvestasi

Selain pendapatan utama, penting halnya untuk mendapatkan passive income. Salah satu cara memperoleh passive income adalah berinvestasi.

Saat ini, investasi sudah tak asing lagi bagi sejumlah orang. Terlebih jika Anda mempunyai tujuan keuangan dalam 5-10 tahun ke depan, maka investasi dapat jadi pilihan.

Beberapa instrumen investasi yang perlu dicoba antara lain reksadana, saham, emas, hingga deposito.

Namun jangan lupa untuk tetap memperhatikan budgeting yang sudah diatur di awal. Yang terpenting, investasi digunakan untuk mencapai tujuan keuangan serta memperoleh passive income dalam waktu lama, bukan untuk memperkaya diri.

5. Diskusikan utang

Hal yang satu ini memang cukup sensitif bagi pasutri yang baru menikah. Akan tetapi, pasangan yang menikah harus jujur terkait utang.

Apabila pasangan yang baru menikah mempunyai utang, sebaiknya bicarakan bagaimana cara mengatur keuangan agar utang dapat lunas.

Selain itu, diskusikan pula seberapa penting utang untuk membeli kebutuhan tersier, seperti mobil misalnya.

6. Rencanakan asuransi

Dana darurat, investasi, dan utang sudah dibicarakan. Jangan sampai asuransi dilewatkan, ya!

Sebab, asuransi termasuk aset yang penting saat Anda sudah menikah. Apalagi jika kelak ingin mempunyai anak, tentu asuransi mempunyai peran penting bagi perencanaan tersebut.

Pemakaian asuransi juga dapat meringankan keluarga ketika mendapat musibah seperti adanya anggota keluarga yang sakit.

Dengan asuransi, biaya perawatan rumah sakit tidak akan mahal karena sudah di-cover oleh pihak asuransi.

Itulah 6 cara atur keuangan bagi pasutri yang baru menikah. Namun, tips di atas tetap harus diawali dengan keterbukaan dan kejujuran masing-masing agar pembicaraan mengenai keuangan bukanlah hal yang tabu.